Menurunkan Jumlah Penduduk Dengan Cara Ekstrim
Indonesia termasuk dalam kelompok negara yang sedang berkembang. Perekonomian dikatakan berkembang jika pendapatan perkapita menunjukan kecenderungan meningkat dalam jangka panjang namun demikian, tidak berarti bahwa pendapatan perkapita akan mengalami kenaikan secara terus menerus. Jika keadaan menurunnya pendapatan hanya sementara, dan kegiatan ekonomi secara rata-rata meningkat dari tahun ketahun, maka masyarakatnya dapat dikatakan mengalami pembangunan ekonomi. Ciri-ciri negara berkembang adalah tingkat pendapatan masyarakatnya rendah (miskin) kekurangan modal, pengangguran, ketimpangan pendapatan, dan sebagainya. Nurkse mengemukakan bahwa pembangunan ekonomi berkaitan dengan kekayaan manusia, sikap sosial, kondisi politik, serta latar belakang sejarah.
Salah satu masalah yang dialami oleh negara indonesia adalah mengenai jumlah penduduk yang tinggi ditambah tingkat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,7%. Tercatat bahwa jumlah penduduk indonesia sebanyak 253,60 juta jiwa yang merupakan urutan keempat negara di dunia ini. Dengan keadaan yang demikian bisa dipastikan dalam beberapa puluh tahun kedepan indonesia akan mengalami krisis. Efek pertumbungan penduduk yang tinggi akan memberikan dampak pada menghilangnya lahan-lahan pertanian karena dipakai untuk lahan perumahan dan industri yang pada akhirnya akan berakibat pada mengurangnya jumlah pangan nasional, selain itu beberapa efek lain di negara berkembang adalah mengingkatnya jumlah kemiskinan karena sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan, masalah kesehatan, dan kesejahteraan menurun. Hal ini dikarenakan negara berkembang belum bisa mengelola sumber daya alam, sumberdaya manusia dan akumulasi modal yang rendah serta faktor-faktor non ekonomi lainnya belum dikelola dengan baik. Dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk yang tinggi bisa menjadi bumerang bagi indonesia sendiri menuju krisis.
![]() |
| Taxi, Tokyo | Photograph by Travis Teo photography.nationalgeographic.com |
Pemerintah memang telah mengambil peranannya untuk mengurangi tingkat kelajuan penduduk dengan program-program keluarga berencana (KB), bahkan dengan slogan dua anak cukup. Sampai saat ini Pemerintah melakukan sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat tentang program kb dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Masyarakat menanggapi dan menerima hal ini, tapi ada juga beberapa golongan masyarakat yang tidak setuju dengan program ini karena ada pepatah yang mengatakan bahwa banyak anak banyak rizki, bahkan ada beberapa masyarakat yang kurangnya tahu tentang KB sehingga mereka belum menerapkan KB. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang KB dikarenakan mereka masih menempati daerah terpencil seperti sumatra kalimantan dan pulau lainnya yang mengalami laju pertumbuhan lebih besar apabila dibandingkan dengan pulau jawa.
Paham kebebasan
Sebagai salah satu negara maju dikawasan asia, negara jepang bagi saya adalah salah satu negara yang unik kerena saya melihat semua hal positif dan negatif berada di negara tersebut. Saya sempat membaca sebuah berita tentang negara jepang mengalami penurunan laju pertumbuhan penduduk atau jumlah kematian lebih besar dari pada jumlah kelahirannya. Ketakutan pemerintah mulai melanda di negara tersebut karena kekhawatiran akan musnahnya warga jepang dalam kurun beberapa tahun kedapan. Hal serupa juga terjadi dibeberapa negara maju selain di jepang sebut saja negara belanda, jerman, dan amerika serikat. Amerika Serikat yang jumlah penduduknya menempati urutan ketiga terbanyak di dunia juga mengalami laju pertumbuhan penduduk yang menurun, walaupun jumlah penurunannya tidak terlalu berpengaruh terhadap jumlah penduduk.
Sempat saya berfikir sebenarnya apa sih yang membuat laju kelahiran penduduk jadi menurun terutama di negara-negara maju?? Mungkin yang mempengaruhi jumlah kelahiran salah-satunya adalah adat istiadat serta keadaan lingkungan. Waktu di SMP saya pernah belajar biologi tentang perkawinan mahkluk hidup, contohnya adalah katak, kenapa katak banyak bertelur dimusim hujan?? Ibu guruku saat itu berkata bahwa katak bertelur di musim hujan karena lingkungan dapat memberikan kehidupan bagi seekor katak, lingkungan dapat memberikan jumlah makanan yang mencukupi bagi seekor katak sehingga katak banyak bertelur di musim hujan. Sedangkan faktor lingkungan di negara maju yang saya maksud adalah paham “kebebasan/liberal” yang dianut oleh negara tersebut. Dengan menerapkan sistem liberal akan merebaknya pergaulan bebas/free sex, legalisasi aborsi, prostitusi yang dilegalkan, bahkan perkawinan sesama jenis juga diperbolehkan. kita tahu bahwa Freesex akan menimbulkan banyak penyakit kelamin dan penyakit yang tidak bisa disembuhkan seperti AIDS yang nantinya akan meningkatkan jumlah kematian. Aborsi yang dilegalkan akan menimbulkan pengaruh pada melambatnya laju kelahiran penduduk. Prostitusi juga menimbulkan pengaruh terhadap jumlah pernikahan dan pada meningkatnya jumlah penyakit. Pernikahan sesama jenis sudah pasti tidak akan ada keturunan. Selain dari itu juga penerapan pajak yang tinggi oleh pemerintah dan biaya hidup yang tinggi akan membuat seseorang tidak memilih untuk tidak atau memperlambat menikah seperti yang terjadi di negara jepang.
Kesimpulan
Sehingga untuk menurunkan jumlah penduduk bisa dengan menerapkan sistem negara yang liberal..

Komentar
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung dan membaca postingan pada blog saya. Jika berkenan, silahkan tinggalkan komentar baik itu berupa kritik dan saran. Jika ingin mengajukan pertanyaan, beri centang pada kotak disamping tulisan "Beri tahu saya" untuk mendapatkan jawaban melalui email.