Pengejaran
Hari ini tepat sudah dua tahun aku mengejarnya. Sungguh bukan waktu yang sedikit yang dihabiskan hanya untuk mengejarnya. Berkali kali kesempatan yang datang kepadaku memberikan sebuah harapan bahwa aku bisa mengejarnya. Harapan yang dapat membuatku bangkit dan bersemangat untuk terus melangkah dan berjuang. Harapan yang dapat memberikan sebuah mimpi dan keinginan dimasa yang akan datang. Dengan segala usaha yang ada dalam diriku aku mengambil kesempatan itu.
Hasil akhir dari setiap kesempatan yang datang selalu saja aku mendapatkan kegagalan. Kegagalan ini menghancurkan setiap harapan-harapan ku. Kegagalan ini menghancurkan setiap semangat-semangatku. Sudah berulang kali aku merasakan harapan yang besar di awal perjuangan lalu tiba tiba hancur di akhir. Sudah berulang-ulang kali aku merasakan semangat yang membara diawal perjuangan tiba-tiba hancur diakhir. Setiap yang aku usahakan seperti tidak ada artinya dan tidak ada gunanya.
Setiap kegagalan yang aku peroleh semakin menambah keyakinanku bahwa aku tidak akan dapat mengejarnya. Padahal aku merasa sudah sangat dekat dengannya tapi aku tidak sanggup untuk meraihnya. Kegagalan ini datang bukan hanya sendirian tetapi membawa sebuah perasaan yang membuatku kesal, aku membenci keadaan ini, aku membenci diriku sendiri yang seperti tidak berdaya. Semakin lama perasaan ini semakin meracuni pikiranku yang semakin lama semakin bertambah dan bertambah banyak.
Hasil akhir dari setiap kesempatan yang datang selalu saja aku mendapatkan kegagalan. Kegagalan ini menghancurkan setiap harapan-harapan ku. Kegagalan ini menghancurkan setiap semangat-semangatku. Sudah berulang kali aku merasakan harapan yang besar di awal perjuangan lalu tiba tiba hancur di akhir. Sudah berulang-ulang kali aku merasakan semangat yang membara diawal perjuangan tiba-tiba hancur diakhir. Setiap yang aku usahakan seperti tidak ada artinya dan tidak ada gunanya.
Setiap kegagalan yang aku peroleh semakin menambah keyakinanku bahwa aku tidak akan dapat mengejarnya. Padahal aku merasa sudah sangat dekat dengannya tapi aku tidak sanggup untuk meraihnya. Kegagalan ini datang bukan hanya sendirian tetapi membawa sebuah perasaan yang membuatku kesal, aku membenci keadaan ini, aku membenci diriku sendiri yang seperti tidak berdaya. Semakin lama perasaan ini semakin meracuni pikiranku yang semakin lama semakin bertambah dan bertambah banyak.
Aku sakit dengan racun yang ada dipikiranku. Seperti sebuah bom waktu yang semakin lama akan semakin mendekati ledakan dan tibalah saatnya aku berputus asa dikarnakan aku tidak sanggup menerima keadaan ini. Aku ingin merubahnya tapi aku tidak berdaya, berkali kali ku bertanya pada diriku sampai kapan kesempatan yang datang ini hanya akan menambah beban pikiranku. Segala penolakan dalam diriku tentang keadaan ini seperti membuatku semakin terpuruk tenggelam kedasar lautan. Hingga akhirnya aku merasa dunia ini semakin gelap, dunia ini semakin kecil dan menghimpitku karena sesak.
Aku telah memperhatikan berat badanku yang semakin hari semakin menurun, Aku sudah melihat tubuhku di cermin dibalik kulitku tulang-tulangku semakin terlihat. Aku sudak menghitung rambutku banyak yang rontok. Pikiran negatif selalu menghantuiku setiap saat. Aku tidak bisa tertidur pulas. Aku sedang depresi..Jangan tanya aku tentang mengakhiri hidup akan seperti apa.
Aku telah memperhatikan berat badanku yang semakin hari semakin menurun, Aku sudah melihat tubuhku di cermin dibalik kulitku tulang-tulangku semakin terlihat. Aku sudak menghitung rambutku banyak yang rontok. Pikiran negatif selalu menghantuiku setiap saat. Aku tidak bisa tertidur pulas. Aku sedang depresi..Jangan tanya aku tentang mengakhiri hidup akan seperti apa.
![]() |
| Mountain Biking Along Volcanic, Spain | Photograph by Alexandra Pauli travel.nationalgeographic.com |
Berkali kali aku bertanya PadaNya dalam setiap doaku kenapa aku tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan?
Mengapa aku tidak dapat meraih apa yang ingin aku raih?
Apakah keinginanku itu terlalu besar buatku?
Hingga ku mendapatkan jawaban dari Nya, mungkin inilah jawaban kenapa aku tak mendapat apa yang aku inginkan
وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (Al Qur’an Surat Al-Baqarah: 216)”
Apakah yang aku kejar itu adalah sesuatu yang terbaik??, kataku dalam hati.

Komentar
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung dan membaca postingan pada blog saya. Jika berkenan, silahkan tinggalkan komentar baik itu berupa kritik dan saran. Jika ingin mengajukan pertanyaan, beri centang pada kotak disamping tulisan "Beri tahu saya" untuk mendapatkan jawaban melalui email.