Cinta Berarti Memberi dan Tak akan Sakit Hati

A couple adores Monet's "Water Lilies" at the Museum of Modern Art. Photograph by Gilbert Sape.

Secara sederhana mencintai berarti memberi cinta, memberi kasih sayang, memberi perhatian, memberi perlindungan, memberi apa yang kita punya kepada orang lain, semuanya di berikan agar orang lain itu merasa tenteram, damai dan tenang. Kadang cinta datang tidak harus dalam bentuk yang manja, tetapi dapat juga datang dalam bentuk keras dan kadang cinta tidak datang hanya lewat senyuman tetapi kadang juga datang lewat tangisan atau juga amarah semuanya dapat menjadi cinta saat orang yang mencintai itu memberikan cintanya pada orang yang di cintanya, sifatnya dan tingkah laku atau interaksi  orang yang mencintai itu berlandaskan cinta

Jadi orang yang mencintai itu tidak akan pernah sakit hati, karena orang yang mencintai itu memberi tanpa ada balasan, hanya orang yang memiliki mental cinta pemintalah  yang akan sakit hati karena memberi cinta tapi mengharap ada kembaliannya atau mengharap sesuatu agar di balas kembali.. Disinilah kebanyakan orang tidak tau bahwa cinta itu tidak harus memiliki orang yang dicintai karena kalau ingin memiliki atau juga berharap mendapatkan sesuatu dari cinta yang di berikan berarti cinta itu tidak ikhlas.. ikhlas itu susah cara mengukurnya dan yang tau hanya diri sendiri  juga ﷲ ﷻ. Jadi apa sebenarnya tujuan orang yang mencintai tapi tidak mengharap kembalian atau sesuatu dari orang yang di cintainya?? Tujuannya itu adalah pada orang yang di cintainya agar dia dapat merasakan cintanya dan agar dia dapat… yah seperti yang sudah di jelaskan di atas.. Untungnya apa yah bagi yang mencintai???

Dalam cinta tidak ada yang namanya untung atau rugi, karena cinta bukanlah berdagang, tapi memberi tanpa kembali..

Memberi juga tidak harus dengan cara memaksa atau mengejar ngejar orang agar orang tersebut dapat menerima cinta kita, jikalau orang itu menolak ataupun tidak menerima cinta yang telah di berikan yah tidak apa-apa sebenarnya orang tersebut sudah cukup cinta dan tidak memerlukan cinta kita, dan kita juga tidak usah kecil hati, jika sampai tepat waktunya nanti akan ada orang yang bisa menerima cinta kita.  

Cinta dapat di berikan secara terang-terangan atau juga secara diam-diam pada orang yang di cintainya itu, tapi lebih baik secara terang-terangan kalau mau memberi agar orang yang di beri itu tau dan bisa mendoakan orang yang memberi cinta itu.  Dalam artian kalau cinta yah tinggal ngomong saja sama orang itu jangan di pendam dan jangan juga di simpan..  Ada yang lain dalam cinta.. Cinta tidak hanya satu orang yang dapat menjadi pihak pemberi dan penerima cinta, tapi dalam cinta itu dua pihak dapat menjadi pihak pemberi cinta.. Ini lebih baik dari pada Cuma satu pihak saja sebagai penerima cinta.. Kalau dua-duanya jadi pihak pemberi itu lebih terasa indah, bayangkan bertapa indahnya jika mendapatkan cinta, bayangkan bertapa indahnya mendapatkan uang.. Hehe analogikan saja lah cinta itu sama dengan harta.

cinta sama seperti harta itu adalah sesuatu yang di berikan  ﷲ ﷻ  berupa kenikmatan tetapi di dalamnya ada sebuah ujian yang kalau kita terlarut dapat membawa kepada kehancuran yang berdampak pada diri dan juga orang lain. Ujian cinta itu lebih besar dari pada ujian harta, karena di dalam ujian cinta ada ujian nafsu syahwat dan ini yang paling bermasalah bagi manusia, laki-laki selalu kalah dengan perempuan apa bila dalam masalah perasaan, dan dari jaman dulu juga perempuan adalah ujian di dalam kehidupan para laki-laki, perempuan dapat menjadi setan dan juga dapat menjadi malaikat. Dan dalam diri laki-laki juga ada sifat ini, bagus kalo laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki sifat malaikat tapi kalau salah satunya ada ini bisa menjadi penggoda yang parah lagi kalau dua-duanya jadi setan haha..

Andai kata  semua orang dapat menciptakan cinta dengan berlandaskan memberi bukan menerima, kayaknya dunia ini bakalan bahagia dan sentosa.. Tidak ada hal-hal lain yang menjadi masalah..